February 6, 2019

Cara Membuat QR Code Scanner pada Android Studio

Kode Quick Response (QR) merupakan bentuk evaluasi dari barcode yang biasanya kita lihat pada sebuah produk. Kode QR adalah barcode dua dimensi (kode matriks) yang memungkinkan konten diterjemahkan dengan kecepatan tinggi.
Tutorial kali ini saya akan menjelaskan bagaimana menerapkan ZXING library untuk memindai atau decode barcode (memecahkan kode-kode pada barcode). Tutorial ini membuat scanner dengan menggunakan kamera and decode barcode.

1. Buat Project Baru

Untuk implementasi QR Code Scanner, kita buat sebuah project Android baru, buka File -> New -> New Project:
Jangan lupa untuk menambahkan permission untuk menggunakan Camera di AndriodManifest.xml dengan menambahkan baris berikut di atas tag <applications></aplication>:
<uses-permission android:name="android.permission.CAMERA"/>

2. Tambahkan ZXING library

Tambahkan ZXING library di proyek anda untuk mengimplementasikan pemindai, dengan cara buka file build.gradle (Modul: app) dan tambahkan kode berikut pada bagian dependencies:
compile 'me.dm7.barcodescanner:zxing:1.9'

3. Inisialisasi Scanner View

Untuk memecahkan kode-kode barcode, kita perlu menerapkan pemindai. Kita inisialisasikan ZXingScannerView pada MainActivity.java.
mScannerView = new ZXingScannerView(this);
setContentView(mScannerView);

4. Terapkan ResultHandler

Untuk mendapatkan hasil pindaian QR Code, kita akan menerapkan class ZXingScannerView.ResultHandler. Class ini akan menangani hasilnya dengan menggunakan metode handleResult(). Jadi, kita perlu menambahkan metode ini pada file MainActivity.java. Method handleResult() mendapatkan hasilnya dan menampilkannya pada alert dialog.
@Override
 public void handleResult(Result rawResult) {
        Log.v("TAG", rawResult.getText()); // Prints scan results
        Log.v("TAG", rawResult.getBarcodeFormat().toString()); 
        AlertDialog.Builder builder = new AlertDialog.Builder(this);
        builder.setTitle("Scan Result");
        builder.setMessage(rawResult.getText());
        AlertDialog alert1 = builder.create();
        alert1.show();

        mScannerView.resumeCameraPreview(this);
    }

5. Tambahkan Handler untuk hasil scan

Kita tambahkan handler untuk memindai dan memulai kamera pada saat activity onResume() dan berhenti pada saat activity onPause().
@Override
    public void onResume() {
        super.onResume();
        mScannerView.setResultHandler(this); 
        mScannerView.startCamera();         
    }
    @Override
    public void onPause() {
        super.onPause();
        mScannerView.stopCamera();           
    }
Berikut tampilan source code lengkap pada MainActivity.java:
import android.os.Bundle;
import android.support.v7.app.AlertDialog;
import android.support.v7.app.AppCompatActivity;
import android.util.Log;

import com.google.zxing.Result;

import me.dm7.barcodescanner.zxing.ZXingScannerView;

public class MainActivity extends AppCompatActivity implements ZXingScannerView.ResultHandler {
    private ZXingScannerView mScannerView;

    @Override
    protected void onCreate(Bundle savedInstanceState) {
        super.onCreate(savedInstanceState);
        mScannerView = new ZXingScannerView(this); 
        setContentView(mScannerView);
    }
    @Override
    public void onResume() {
        super.onResume();
        mScannerView.setResultHandler(this); 
        mScannerView.startCamera();          
    }

    @Override
    public void onPause() {
        super.onPause();
        mScannerView.stopCamera();         
    }

    @Override
    public void handleResult(Result rawResult) {
        Log.v("TAG", rawResult.getText()); // Prints scan results
        Log.v("TAG", rawResult.getBarcodeFormat().toString()); 
        AlertDialog.Builder builder = new AlertDialog.Builder(this);
        builder.setTitle("Scan Result");
        builder.setMessage(rawResult.getText());
        AlertDialog alert1 = builder.create();
        alert1.show();

        mScannerView.resumeCameraPreview(this);
    }

}

6. Run project anda

Saat proyek anda selesai di run, maka hasil outputnya kurang lebih akan seperti ini :
Baca selengkapnya >>>>>

February 5, 2019

5 Skill yang Harus dimiliki Programmer untuk Belajar Teknologi Apapun

5 Skill yang Harus dimiliki Programmer untuk Belajar Teknologi Apapun
Mungkin kamu akan berpikir:
Beberapa skill yang harus dimiliki programmer adalah logikaalgoritma, dan matematika. Namun ternyata bukan. Saya tidak memasukan tiga makhluk itu di dalam list artikel ini.
Memang, saat kuliah di jurusan TI kita akan belajar banyak tentang matematika, logika, dan algoritma.
Namun, itu tidak terlalu dibutuhkan untuk belajar tekonlogi tertentu. Nah, yang akan saya bahas ini adalah skill-skill yang harus dimiliki untuk belajar teknologi apapun di dunia IT.
Ok. Pertama kita tinjau dulu visualisasi berikut ini…
Developer Roadmap

Gambar di atas adalah visualisasi teknologi apa saja yang harus dipelajari untuk menjadi web developer (back-end).
Ada banyak sekali teknologi yang harus dipelajari untuk menjadi web developer atau programmer web.
Apakah kita akan sanggup belajar semuanya?
Bagi pemula yang belum terlalu dalam menyelami dunia pemrograman mungkin akan menjawab:
Saya mungkin tidak mampu, karena terlalu banyak 😄.
Hal ini wajar, karena belum tahu skill yang harus dimiliki untuk belajar itu semua.
Apa saja skill-nya?

1. Bahasa Inggris

Belajar Bahasa Inggris untuk Programmer
Barangkali saat belajar bahasa inggris di sekolah, kamu pernah berpikir:
“Ngapain sih belajar bahasa inggris, saya nggk akan ke luar negeri, kenapa tidak mereka saja yang belajar bahasa kita”
Ini pemikiran yang salah, karena saat kamu jadi programmer. Kamu harus bisa bahasa inggris meskipun tidak pergi ke luar negeri.
Bahasa inggris adalah skill yang harus dimiliki programmer, karena sebagian besar dokumentasi dan bahasa pemrograman itu sendiri menggunakan bahasa inggris.
Bahasa inggris akan membantumu lebih mudah:
  • Membaca dokumentasi;
  • Memahami pesan error;
  • Bertanya di forum global;
  • Belajar dari web luar;
  • Mencari referensi;
  • dll.
Minimal kamu bisa bebahasa inggris secara pasif, maka sudah bisa menikmati kemudahan di atas.
Saya sendiri masih pasif (cuma bisa: baca dan dengar saja). Namun saat ini dalam tahap belajar menjadi aktif 😏.
Jadi buat kamu yang belum bisa bahasa inggris, mulailah belajar dari sekarang. Karena tidak ada kata terlambat untuk sesuatu yang positif.

2. Membaca Dokumentasi

Membaca dokumetasi program
Skill ini wajib dimiliki programmer. Karena tanpa ini, kita tidak akan tahu cara memprogram.
Dokumentasi adalah dokumen yang menjelaskan cara penggunaan suatu teknologi. Biasanya sulit dipahami.
Kenapa sulit?
Karena:
  1. Dikemas dengan bahasa teknis yang membosankan untuk dibaca
  2. Screenshot kurang lengkap (karena pemula butuh screenshot meskipun itu hanya perintah CLI)
  3. Menggunakan bahasa inggris
Meskipun begitu, dokumentasi adalah hal pertama yang harus kamu baca bila akan belajar teknologi baru.
Lalu bagaimana agar saya bisa membaca dan memahami dokumentasi dari suatu teknologi?
Gampang…
Baca saja!
Paham nggak paham baca saja, nanti lama-lama jadi paham 😄. Maksudnya jadi terbiasa dan tidak bosan membaca dokumentasi.
Dokumentasi biasanya ada beberapa macam:
  1. Dalam bentuk tutorial
  2. Dalam bentuk referensi atau penjelasan tentang fungsi, classs, objek, variabel, dll.
  3. Dalam bentuk FAQs (pertanyaan yang sering ditanyakan)
Lalu dari mana kita bisa baca dokumentasi?
Bisa dicari di google dengan kata kunci x documentationx adalah nama teknologinya.
Contoh:
Pencarian dokumentasi dari Google
Atau bisa mengunjungi web-web berikut:

3. Membaca Source Code

Membaca kode program
Membaca source code kelihatannya mudah. Iya mudah kalau baca source code yang kita tulis sendiri. Logikanya sudah kita pahami, karena logika berpikir kita sendiri.
Tapi…
Saat membaca source code milik orang lain, nggak paham apa-apa 😆.
Skill membaca source code ternyata skill yang harus dimiliki selain skill menulisnya. Karena kita tidak akan menulis kode sendirian. Akan ada source code dari anggota tim yang lain.
Lalu bagaimana agar bisa membaca source code orang lain?
Ada beberapa tips yang pernah saya dengar:
  • Baca srouce code dari bawah ke atas
  • Baca bagian yang kamu pahami dulu
  • Baca keterangan pada kometnarnya
  • Sering-sering gentayangan di Github dan Stackoverflow 👻

4. Debugging

Membaca kode program
Debugging adalah sebuah aktivitas mencari bugs atau masalah di dalam kode program (source code).
Dinamakan bug karena dulu sejarahnya ada seekor bug (serangga) yang menempel pada mesin komputer dan mengakibatkan masalah. Setelah ditelusuri ternyata penyebabnya Si bug. Akhirnya istilah ini menjadi populer hingga saat ini.
Pada skill debugging, kamu harus mampu:
  • Mamahami maksud pesan error dan masalah lainnya
  • Mencari di baris ke berapa letak errornya
  • Analisis penyebabnya
  • Mengatasi error
Proses debugging ini bisa jadi lebih lama dari proses menulis kode. Bahkan ada yang sampai berminggu-minggu tidak menemukan sumber masalahnya.
Karena itu, programmer tidak bisa disamakan dengan buruh. Kita tidak akan pernah tahu, masalah dan error seperti apa yang akan terjadi meskipun sudah pernah membuat sistem yang sama.
Biasanya programmer yang malas, saat menemukan error akan langsung dilempar ke forum. Karena ia tidak mau debug programnya sendiri.
Debugging sebaiknya dilakukan sendiri, karena dampaknya akan terasa pada diri kita sendiri.

5. Skill Bertanya dan Googling

Googling
Skill bertanya dan Googling ini sangat penting untuk dimiliki, karena:
Ketika kamu tidak tahu atau stuck saat debugging, mau minta bantuan ke mana?
Yang pertama tentunya Google. Setelah itu baru kita bertanya ke teman atau forum.
Saat Googling, pastikan menggunakan katakunci yang tepat dan menggunakan bahasa inggris.
Kenapa bahasa inggris?
Ya balik lagi pada skill pertama.
Contoh pencarian solusi di Google:
Kata kunci pencarian Google
Lalu saat kamu tidak menemukan jawaban, barulah bertanya di forum.
Pastikan bertanya dengan menyertakan infomasi yang detail, lengkap, dan jelas.
Contoh: ✔️ (benar)
saya sudah mengikuti tutorial ini, namum mendapat kendala di _____, 
dengan pesan error ____________.

Berikut ini source code yang saya tulis: _______ (link gist.github.com).
dan beberapa log: _____ (link gist.github.com).

Screenshot tampilannya atau errornya seperti ini:

_________________________ (link image/bisa juga diupload)

Tindakan yang sudah saya lakukan:
1. Saya sudah mengubah ini ____ menjadi _________
2. Saya baru update ____ ke versi terbaru

Versi _____ yang saya gunakan saat ini adalah _____.
Contoh: ❌ (salah)
- gan, error pas ______. itu kenapa ya?
- ada yang pernah nyoba _____?
- ada yang paham ____, ada yang mau saya tanyakan. 
- ada yang tau ini kenapa? [screeshot]
Kenapa harus jelas dan detail?
Karena debuging itu seperti pekerjaan detektif. Kita membutuhkan banyak informasi untuk menemukan sumber masalahnya.
Jika kamu bertanya seperti ini di Stackoverflow:
gan, error pas ______. itu kenapa ya?
Barangkali tidak akan ada yang mau jawab. Bahkan bisa di-downvote 👎 dan ujung-ujungnya bisa di-bully.

Akhir Kata…

Nah itulah 5 skill yang harus dimiliki programmer untuk mempermudah dalam belajar teknologi apapun.
Barangkali kalau ada saran skill yang lain, silahkan sampaikan melalui komentar.
Oke, terimakasih sudah membaca sampai akhir.
Jangan lupa dishare ke kawanmu yang ingin jadi programmer agar semakin banyak yang terbantu.
Selamat belajar.
Baca selengkapnya >>>>>

February 3, 2019

Cara Membuat QR Code dengan Mudah dan Praktis

QR Code atau yang bisa disebut dengan kode QR merupakan teknologi evolusi dari barcode atau yang disebut dengan kode batang. Awalnya, kode batang sendiri mengusung satu dimensi. Sedangkan QR Code mengusung dua dimensi.

QR Code sendiri sangat sering digunakan oleh Negari Sakura, Jepang. Mereka percaya bahwa QR Code memiliki kemampuan yang lebih canggih dibandingkan dengan barcode. QR Code tercatat mampu untuk menyimpan data yang lebih besar dibandingkan dengan barcode. Namun saat ini Indonesia sendiri pun juga sudah mengusung QR Code untuk keperluan bisnis ataupun registrasi. Nah, tahukah Anda bahwa QR Code bisa dibuat sendiri? Kemudahan dari QR Code ini juga bisa Anda ciptakan sendiri lho. Maka dari itu, kali ini Carisinyal akan membahas bagaimana cara membuat QR Code. Ingin tahu juga? Yuk cek artikel Carisinyal ini sampai akhir.

Sejarah QR Code



QR Code pertama kali diusung oleh sebuah Corporation bernama Denso Wave. Denso Wave Corporation berhasil mempublikasikan teknologi QR Code pertama kali pada tahun 1994. Denso Wave sendiri merupakan perusahaan Jepang yang ingin membuat alat pindai dengan respon yang cepat. Maka dari itulah, mereka membuat alat pindai QR. QR sendiri merupakan singkatan dari quick response atau respon cepat. Sesuai dengan singkatannya, QR Code diharapkan mampu menyampaikan informasi dengan cepat juga meresponnya secara cepat.

Fungsi awal dari QR Code sendiri dimanfaatkan sebagai pelacakan kendaraan bagian manufaktur. Namun saat ini, QR Code memiliki fungsi yang lebih luas. Jika Anda perhatikan, Jepang sangat mengandalkan QR Code untuk mempermudah segala aktivitas. Hampir setiap ponsel selular yang ada di Jepang memiliki tekonologi QR Code untuk memudahkan promosi produk, jasa, ataupun perdangan lainnya. 

Fungsi dan Manfaat QR Code

Di bagian sejarah QR Code sudah dipaparkan sekilas mengenai fungsi dan manfaat dari QR Code yakni menyimpan data dan mempermudah akses. Untuk fungsi dari QR Code bisa dibagi ke dalam dua macam yakni berfungsi sebagai komersial dan juga sebagai kepentingan umum.

1. QR Code Untuk Komersial



Untuk kepentingan komersial ini bisa dijadikan ajang promosi produk, jasa, ataupun periklanan lainnya. Seperti yang diketahui QR Code mengefesiensikan kemudahan dalam menyimpan dan mengakses data. Contohnya ada iklan yang mengirimkan QR Code saja. Jika Anda memindai QR Code tersebut maka secara otomatis Anda akan masuk ke halaman situs iklan tersebut.

Hal tersebut pernah digunakan oleh penyanyi asal Inggris yakni Pet Shop Boys di tahun 2007. Mereka memanfaatkan kode QR agar orang-orang memindai kode tersebut dan langsung diarahkan ke situs sang penyanyi. Juga, QR Code pernah digunakan untuk pemasaran Movie 9. Saat itu, para pelanggannya diberikan kartu yang menampilkan sebuah kode QR. Nah, cukup dengan pindai QR Code, maka pelanggan bisa langsung mengakses filmnya secara cepat.

2. QR Code untuk Kepentingan Umum



Tahukah Anda bahwa QR Code bisa membantu untuk keamanan makanan? Di Jepang, salah satu fungsi QR Code untuk menampilkan kandungan nutrisi dan masa kadaluwarsa makanan. Jadi, Jepang menerapkan kode QR yang bisa dipindai. Ketika Anda memindai kode QR yang ada pada kemasan makanan, maka secara otomatis Anda bisa mengetahui kandungan yang ada pada makanan. Hal tersebut digunakan oleh salah satu tempat makan McDonald di Jepang. Ada sekitar 19 jenis roti isi atau sandwich yang dibubuhkan oleh teknologi kode QR. Kode tersebut mampu dipindai dan akan menampilkan informasi alergi, jumlah kalori, serta nutrisi yang ada pada sandwich.

Tak hanya digunakan untuk mengetahui nutrisi makanan, Anda juga bisa mengetahui posisi bus dengan menggunakan QR Code. Ketika Anda sedang menunggu bus di halte maka terdapat sebuah kode QR yang dapat dipindai. Kode QR tersebut akan menampilkan posisi bus yang sedang Anda tunggu. Jadi, QR Code benar-benar bermanfaat dan sangat membantu para manusia.

Cara Membuat QR Code Secara Online

Cara yang satu ini cukup mudah. Anda bisa membuat QR Code secara online. Ada beberapa situs penyedia dalam membuat QR Code. Anda bisa cek dan kunjungi situs atau web yang menjadi penyedia jasa membuat QR Code. Tidak ribet lho, cukup ikuti cara membuat QR Code berikut ini:

2. Buat QR Code-nya dan Masukan Link

Anda ingin membuat QR Code dengan bentuk yang menyerupai logo brand Anda sendiri? Anda bisa membuatnya dengan 4 QR Code Generator yang telah disebutkan sebelumnya. Atau Anda ingin menunjukan QR Code sebagai gambaran website Anda? Tentu saja bisa. Begini cara membuat QR Code dengan mudah. Di sini, Kami akan memberikan tutorial menggunakan GOQR.me :


1. Langkah Pertama



Anda bisa masuk ke halaman GOQR.me dengan klik di sini. Setelah itu GOQR akan menampilkan halaman utama seperti gambar di bawah ini. Ada tiga step yang harus lakukan untuk membuat QR Code di GOQR ini. 



Pertama Anda bisa memilih tipe QR Code yang ingin dibuat. Ada 9 tipe QR Code beberapa di antaranya adalah website/url, text, kontak, SMS, telepon, atau lokasi. Di sini kami akan mendemonstrasikan QR Code dengan tipe url. Maka, Kami akan mengklik tipe url seperti di gambar di atas.

2. Langkah Kedua



Langkah berikutnya adalah memasukan link url yang Anda ingin buat kode QR-nya. Anda hanya perlu melakukan copy paste untuk link website atau url Anda.

3. Langkah Ketiga



Setelah Anda selesai memasukan link, maka Anda bisa masuk ke tahap selanjutnya yakni Live Preview. Pada bagian ketiga ini, Anda bisa langsung mengklik “Download.”

4. Langkah Keempat



Setelah mengklik “download” maka akan muncul beberapa pilihan. Anda bisa mengubah warna QR Code, mengubah ukuran QR Code dan lainnya. Setelah Anda merasa cukup, silahkan langsung klik salah satu pilihan dari “Download QR Code as.” Terdapat beberapa pilihan untuk mendownload QR Code yang sudah dibuat. Anda bisa memilih dengan format PNG, JPEG, SVG, atau EPS. Langsung klik di format yang diinginkan.

Tes Keberhasilan QR Code yang Telah Dibuat

Setelah beberapa tahap dan Anda berhasil membuat QR Code sendiri, maka selanjutnya adalah mengetes keberhasilan QR Code yang telah dibuat. Anda bisa menggunakan “Google search by Image” atau Anda bisa menggunakan aplikasi QR Code Reader & Scanner, download aplikasinya di sini. Namun biasanya mengetes QR Code dengan “Google Search by Image” seringkali mengalami kegagalan. Meskipun begitu, Anda masih bisa menggunakan aplikasi QR Code Reader yang telah Kami rekomendasikan sebelumnya. Bagaimana, apakah QR Code yang Anda buat berhasil? Sangat mudah untuk cara membatu QR Code, bukan?

Cara Membuat QR Code di Android



Ada cara lain dalam membuat QR Code secara mudah. Jika Anda mengunjungi PlayStore, maka Anda menemukan aplikasi yang dinamakan dengan QR Code Generator, klik di sini untuk mendownload aplikasinya. Cara membuat QR Code dengan menggunakan aplikasi di Android juga sama-sama gampang seperti membuat QR Code secara online. Begini caranya:

1. Masuklah ke dalam aplikasi QR Code Generator. Kemudian Anda akan dihadapkan dengan beragam tipe konten untuk QR Code. Di sini, Carisinyal akan memilih tipe URL. Maka, Anda bisa mengklik tulisan “URL.”



2. Setelah itu Anda bisa menuliskan link URL yang ingin Anda buatkan QR Code. Jangan lupa untuk menuliskan “Tittle” yang berada di bawah link URL. Kemudian, Anda bisa menekan kata “GENERATE” yang ada di bagian kanan atas.



3. Setelah Anda melakukan GENERATE, maka secara otomatis QR Code muncul dan bisa langsung Anda save. Kini Anda berhasil membuat QR Code sendiri. Silahkan cek keberhasilannya dengan menggunakan aplikasi QR Code Reader & Scanner. 



Nah berikut tadi adalah cara membuat QR Code sendiri dengan mudah dan praktis. Anda tidak perlu repot untuk mengcopy link untuk dibagikan kepada orang lain. Buat saja QR Code dan bagikan QR Code kepada orang lain. Mudah bukan? Anda berhasil melakukannya?

sumber: https://carisinyal.com/cara-membuat-qr-code/
Baca selengkapnya >>>>>

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

NEGARA-NEGARA YANG MELIHAT MY BLOG

free counters
 
Solusi Cerdas Copyright © 2012 Blogger Template Designed by Fuji Kalor